Kebutuhan telekomunikasi saat ini telah menjadi prioritas tinggi. Setiap orang berusaha untuk saling terhubung menggunakan jaringan komunikasi, kapan pun dan di mana pun. Oleh karena itu, diciptakan teknologi yang memiliki akses mobilitas yaitu jaringan seluler.
Perkembangan jaringan seluler di dunia tergolong cepat, dari teknologi generasi pertama (1G) hingga generasi terbaru saat ini yaitu generasi ke lima (5G). Perkembangan yang cepat tercipta karena kebutuhan masyarakat di era sekarang, yaitu era digital, dimana setiap perangkat komunikasi membutuhkan jaringan yang terus tersambung dimana saja dan kapan saja, atau dapat disebut jaringan mobile.
Namun pemanfaatan jaringan seluler yang membutuhkan banyak infrastruktur, membuat kurangnya ketersediaan tempat di bumi. Tidak semua tempat dapat dibangun infrastruktur tersebut karena tidak memiliki kepadatan penduduk yang layak agar dibangunnya jaringan seluler, walaupun terkadang tempat tersebut dilewati oleh manusia, misalnya di tengah gurun pasir yang sangat luas.
Banyak faktor yang harus diperhitungkan untuk membangun sebuah jaringan seluler, yaitu Core Network, BTS dan populasi yang harus diperhitungkan sebagai calon pengguna layanan.
Jaringan seluler tidak cocok untuk kebutuhan akses telekomunikasi di wilayah yang sedang terjadi bencana alam dikarenakan BTS dapat roboh atau sambungan Core Network putus. Dengan situasi tersebut, kebutuhan akses telekomunikasi diarahkan kepada satellite phone service atau layanan telepon satelit.
Penggunaan telepon satelit ini sangat berguna bagi manusia yang berada di daerah pedalaman, pegunungan hingga laut lepas. Fungsinya ialah menjaga ekosistem terpenting dalam sebuah komunikasi guna untuk menjaga kelancaran dan kesinambungan operasional dalam suatu organisasi, bisnis dan perusahaan.
Dari sekian banyak manfaat, jaringan komunikasi harus tetap terhubung dengan baik. Namun bagaimana jika terjadi bencana seperti terjadinya gempa bumi, gunung meletus maupun bencana lainnya ? Bencana tersebut akan mempengaruhi jaringan komunikasi, baik komunikasi berbasis radio maupun fiber optic yang dalam kondisi bencana bisa saja terganggu sampai terputusnya jaringan karena saat ini penyedia layanan yang umum hanya menggunakan BTS (Base Tranceiver Station) yang berada di darat. Dalam kondisi seperti ini maka satelit komunikasi dapat diandalkan untuk permintaan bantuan, membantu berkordinasi dengan posko bencana sampai evakuasi pencarian korban.
Kalau begitu, apakah telepon satelit dapat digunakan saat bencana alam, saat semua komunikasi radio, land lines, fibre optics terputus?
IYA. Karena telepon satelit menggunakan jaringan satelit, maka telepon satelit dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, selama berpapasan dengan langit langsung. Disaat penyedia layanan umum komunikasi yang menggunakan BTS (Base Tranceiver Station) terputus, telepon satelit dapat diandalkan untuk permintaan bantuan darurat, permintaan koordinasi dengan posko bencana, sampai evakuasi pencarian korban.
pernika.com adalah solusi penyedia perangkat komunikasi satelit anda, dengan 24/7 Customer Support, kami akan menjamin kepuasan anda.